SISTEM PERENCANAAN SDM
TUJUAN PERENCANAAN SDM
Perenanaan
sumber daya manusia dapat memenuhi banyak tujuan organisasi.Menurut Thomas H.
Stone terdapat dua tujuan pokok, yaitu :
1.
Membantu menentukan tujuan organisasi,
termasuk perencanaan pencatatan kesempatan kerja yang sama pada karyawan dan
tujuan tindakan afirmatif.
2.
Melihat pengaruh program dan kebijakan
alternatif SDM dan menyarankan pelaksanaan alternatif yang paling menunjang
kepada keefektifan organisasi.
3.
Perencanaan dengan segala variasinya ditujukan
utntuk membantu mencapai tujuan organisasi.perencanaan dapat menimbulkan resiko
atau ketidakpastian suatu tindakan. Kebutuhan akan kepercayaan sumber daya
manusia mungkin tidak segera tampak, tapi hampir tidak pernah dapat terpenuhi
dengan cepat atau mudah. Suatu organisasi yang tidak merencanakan sumber daya
manusia akan melihat kebutuhan karyawannya tidak akan terpenuhi dan tujuan akan
keseluruhan organisasi tidak akan tercapai secara efektif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN SDM
Perencanaan sumber daya manusia
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam organisasi
itu sendiri (internal) maupun baik yang berasal dari lingkungan organisasi
(eksternal).
1.
Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah
berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar kemampuan
organisasi untuk mengendalikannya. Menurut Kiggundu, yang tergolong
faktor-faktor eksternal adalah: teknologi, sosial budaya, politik, dan ekonomi.
Sedangkan menurut S.P. Siagian meliputi: situasi ekonomi, sosial budaya, politik,
peraturan perundang-undangan, teknologi dan pesaing.
2.
Faktor-faktor Internal
Faktor-faktor internal adalah
berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Faktor internal
menurut S.P. Siagian adalah: rencana strategik, anggaran, estimasi produksi dan
penjualan, usaha atau kegiatan baru, dan rancangan organisasi dan tugas
pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa faktor-faktor internalnya
meliputi: sistem informasi manajemen dan organisasi, sistem manajemen keuangan,
sistem marketing dan pasar, serta manajemen pelaksanaan.
Antara faktor-faktor tersebut,
baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh.
Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari pengkajian terhadap
faktor-faktor tersebut.
HUBUNGAN ANTARA PERENCANAAN SDM DENGAN ANGGARAN
Antara manajemen sumber daya
manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai
terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini.
Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut :
1.
Anggaran merupakan pusat pertemuan antara
polotik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana
konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program
kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke tujuan-tujuan
program.
2.
Karena gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga
70% dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang
disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif,
merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan
oleh lembaga legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program
instansi adalah pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan dan dialokasiakan
untuk suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan saran melalui mana lingkup dari pada administrasi
publik perhubungan dengan lonteks politik lebih luas.
3.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan
aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjabati antara lingkungan politik
luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, dan imbalan/kompensasi.
Dari semuanya itu, kata Klingner
& Nalbandian, perencanaan sumber daya manusia yang diusulkan oleh para
manajer instansi dipengaruhi oleh realitas politik pada prioritas-prioritas
yang ditetapkan oleh lembaga legislatif, dan perkiraan-perkiraan sumber
pendapatan.
ANGGARAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN
ANGGARAN
1.
Pengertian Anggaran
Glenn A Welsch mendefenisikan
anggaran sebagai berikut: "Profit
planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized
approach for accomplishing the planning, coordinating and control
responsibility of management". Dari pengertian di atas, anggaran
dikaitkan dengan fungsi-fungsi
dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran
meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap
satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Menurut Gomes (1995, p.87-88),
anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas
program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran
menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk
suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang
dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488),
anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang
diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup
jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15),
penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai
dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan
dating.
Anggaran merupakan suatu rencana
jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang
telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh
manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan
kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
2.
Fungsi Anggaran
Peranan anggaran pada suatu
perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi
perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam
menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
1)
Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu
fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi
ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.Winardi
memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut: "Perencanaan
meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan". Dari kutipan di atas
disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan
tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan
dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan
tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka
aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
2)
Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara
mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha
yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan
demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan
apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi
dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para
manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan
pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki
kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari
kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan
yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya
tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
3)
Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya
keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan
untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan
adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan
keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang
berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat
untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu
akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat
koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua
kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah
diatur dengan baik.
4)
Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana
kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya
penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada
masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian
dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Tujuan yang paling utama dari
anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber daya
keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk mencegah
pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak
dibenarkan oleh undang-undang.
3.
Manfaat Anggaran
Menurut Marconi dan Siegel (1983)
dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
1)
Anggaran merupakan hasil dari proses
perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara
partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa
yang akan dating.
2)
Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas
alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print
aktivitas perusahaan.
3)
Anggaran merupakan alat komunikasi internal
yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi)
lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4)
Anggaran menyediakan informasi tentang hasil
kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
5)
Anggaran sebagai alat pengendalian yang
mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal
ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang
harus diambil.
6)
Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer
dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi
kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
Manajemen Keuangan
1.
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu
kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
perusahaan.
Seorang manajer keuangan dalam
suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi
keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi
penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2.
Aktivitas Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3
aktivitas, yaitu :
1)
Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas
untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2)
Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas
untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber
dana eksternal perusahaan.
3)
Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah
dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola
seefisien mungkin.
3.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari
fungsi Manajemen Keuangan :
1)
Perencanaan Keuangan, membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
2)
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3)
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana
perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4)
Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi
sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5)
Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana
perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6)
Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi
serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7)
Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal
atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8)
Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi
tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
FORCASTING SDM
Ada beberapa metode forecasting sumber daya
manusia yang dikenal, yaitu :
1.
Inkrementalisme (atau
dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan
garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
2.
Collective opinion, teknik ini
meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar
organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data
tersebut.
3.
Categorical and Cluster forecasting, teknik
kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok
kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok bersama
kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering
dipakai dalam organisasi yang besar.
4.
Modeling, metode ini menggunakan matematis
dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik model untuk
memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi ini
didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi,
jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
REFERENSI
Berdasarkan uraian sebelumnya, pada materi ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia (pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan. Perencanaan SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman perencanaan di masa depan.
BalasHapus